CASE STUDY
OLEH : RISWENI, SPd
Pada hari Rabu tanggal 19 Januari 2011, saya akan mengajar di kelas VIIB dan VIIC dimana kedua kelas tersebut sangat jauh berbeda kemampuan siswanya. Kelas VIIB adalah kelas unggul yang siswanya diambil dari siswa yang mempunyai nem tertinggi waktu pendaftaran awal, sedangkan siswa kelas VIIC adalah siswa dengan tingkat kemampuan biasa.
Pembelejaran hari itu saya rencanakan dengan materi himpunan dan merencanakan pembelajaran tersebut dilaksanakan dengan memakai in focus di ruangan multi media. Pembelajaran yang saya rencanakan dengan maksud agarmempermudah penyampaian materi kepada sasaran dan menjadikan pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa.
Jam menunjukkan pukul 08.35 WIB saat saya mengajar di kelas VIIB, tapi ruangan multi media belum bisa saya gunakan karena masih digunakan oleh guru mata pelajaran seni budaya. Maka saya masuk saja ke ruangan kelas VIIB dan memulai pembelajaran sepeti biasanya. Saya sampaikan kompetensi dasar sesuai dengan materi hari itu yaitu himpunan. Saya mulai mengenalkan pengertian himpunan dengan member contoh kumpulan benda secara abstrak yaitu kumpulan bunga-bunga yang indah, kemudian saya contohkan kumpulan siswa yang ada di kelas VIIB sebagai contoh yang lebih nyata. Saya merasa siswa sudah paham dengan apa yang saya sampaikan lalu saya minta siswa mendiskusikan dengan teman sebangkunya mengenai contoh-contoh kumpilan yang merupakan himpunan dan yang bukan himpunan. Setelah diskusi berjalan selama 5 menit saya minta beberapa kelompok menyebutkan hasilnya, saya kecea karena hasil yang mereka sebutkan semuanya hampir sama dengan contoh yang saya berikan.
Pada jam kedua saya ajak siswa ke ruang multi media karena guru seni budaya sudah selesai, siswa menyambut dengan sangat antusias, terlihat dari respon dan ekspresi mereka. Saya berikan siswa tayangan-tayangan yang berisi contoh himpunan dan bukan himpunan, dengan gambar-gambar yang menarik, seperti nyata. Kemudian saya minta masing-masing siswa untuk mebuat contoh himpunan yang tidak boleh sama dengan yang telah saya sebutkan. Ketika masing-masing siswa menyebutkan hasilnya. Mereka berebut mengacungkan tangan dan hasinya sangat menggembirakan, mereka bisa memberikan contoh yang bervariasi, saya senang walaupun RPP hari itu belum selesai saat jam pelajaran berakhir.
Pada jam berikutnya saya langsung mengajak siswa kelas VIIC ke ruangan multi media. Pembelajaran langsung mengguanakan in focus. Siswa cukup antusias melihat gambar-gambar yang menarik dan merekapun bisa member contoh sesuai dengan yang saya harapkan. Akhirnya RPP saya tuntas dipelajari. Ternyata contoh nyata sangat membantu siswa dalam memahami pelajaran matematika dan penggunaan media in focus dalam pembelajaran juga menambah motivasi siswa untuk belajar matematika.
